Halaman

Kamis, 19 Januari 2012

Mengoperasikan peralatan pengalih daya tegangan rendah

merupakan modul bahan ajar praktikum yang mengoperasikan
peralatan sesuai dengan identifikasi masing-masing fungsi dan
pengoperasiannya. Diagram kerja dan sistim kelistrikan harus
dipahami berdasarkan standar praktis. Penggunaan alat ukur dan
pembacaannya harus sesuai dengan spesifikasi pabrikan.
Pengoperasian peralatan pengalih daya dioperasikan dengan
urutan kerja. Mengatasi gangguan yang berkaitan dengan
penyimpangan penunjukan alat ukur dan penyebab lainnya.
Pelaporan yang dibuat dengan format dan prosedur yang
ditetapkan.
Modul ini terdiri dari dari 4 (empat) kegiatan belajar yanq terdiri:
1. Menerapkan prosedur pengoperasian sistem kelistrikan,
2. Mengidentifikasi alat ukur,
3. Melaksanakan operasi peralatan
pengalih daya tegangan rendah dan
4. Mengamati dan menanggulangi masalah operasi pengalih daya.
Setelah mempelajari modul ini diharapkan peserta diklat mampu
menguasai cara mengoperasikan peralatan pengalih daya
tegangan rendah, membaca peralatan ukur, mengatasi dan
menanggulangi masalah operasi pengalih daya.
Prasyarat
Untuk mempelajari modul ini diperlukan prasyarat. Yaitu harus
mempelajari modul yang terdahulu yang terdiri dari:
1. Melaksanakan persiapan pekerjaan awal (PTL.KON.001(1))
2. Menyiapkan bahan kebutuhan kerja (PTL.KON.002(1))
3. Memasang sistim perpipaan dan saluran (PTL.KON.007(1))
4. Memasang dan menyambung sistim pengawatan
(PTL.KON.008(1))
Mengoperasikan peralatan pengalih daya tegangan rendah
merupakan satu dari enam bagian kompetensi yang dimiliki oleh
teknisi dengan sertifikat kompetensi Pemasangan dan
Pemeliharaan Instalasi Listrik.
Keenam kompetensi tersebut adalah:
1. Melakukan pekerjaan
dasar perbaikan rambu cahaya,
2. Memasang neon sign,
3. Memelihara panel listrik,
4. Mengoperasikan peralatan pengalih
daya tegangan rendah,
5. Mengoperasikan peralatan pengalih daya
tegangan tinggi dan
6. Merawat dan memperbaiki peralatan
pengalih daya tegangan rendah.

Sumber Energi
Sumber energi yang kita jumpai untuk berbagai kegiatan sehari-hari yang digunakan baik di rumah maupun di industri adalah sumber energi Direct Current (DC) dan Alternating Current (AC).
1.1.Direct Current (DC)
Sumber energi DC adalah arus yang memiliki besar dan arah yang konstan /tetap bila dibandingkan terhadap waktu. Sumber DC biasanya dapat diperoleh melalui baterei atau dari sumber AC yang telah disearahkan.
1.2.Alternating Current (AC)
Sumber energi AC adalah arus yang besar dan arahnya berubah sepanjang waktu. Arus AC nilainya naik dari nol ke nilai maksimum, turun ke nol lagi, kemudian berbalik mengikuti suatu pola dalam arah yang berlawanan.
Pertukaran arah yang berlangsung secara periodik disebut
frekuensi. Frekuensi diartikan pula sebagai jumlah gelombang dari sinyal ac pada setiap detik. Frekuensi diukur dalam satuan Hertz (Hz).
Sumber energi yang sering digunakan oleh perumahan atau industri hampir semuanya mempergunakan arus bolak-balik (AC). Keuntungan mempergunakan arus AC ialah arusnya dapat dinaikkan atau diturunkan sehingga mempermudah didalam mengirimkan ke jarak yang jauh. Selain dari pada itu keuntungan lain dari arus AC adalah karena sifatnya yang selalu berubah arah.

Bahaya Listrik Pada Manusia
Keselamatan kerja adalah prioritas utama pada setiap pekerjaan. Kecelakaan listrik dapat menyebabkan luka yang serius bahkan kematian. Kecelakaan listrik terjadi akibat kecerobohan atau kurangnya pengertian tentang listrik.
Mempelajari lebih dahulu cara mengoperasikan rangkaian peralatan listrik dengan tepat merupakan hal utama. Pelajari bagaimana alat itu bekerja dan cara yang tepat untuk menanganinya.
Arus listrik yang mengalir pada kabel tidak nampak oleh kasat mata. Arus listrik akan mudah diketahui dengan menggunakan alat ukur. Barangkali bahaya yang paling besar terhadap aliran listrik adalah bahaya sengatan listrik. Arus yang mengalir ke tubuh manusia yang lebih dari 10 mA dapat melumpuhkan korban. Bahaya sengatan listrik meningkat sesuai dengan kenaikan tegangan (voltase). Karena itu mereka yang bekerja dengan tegangan tinggi harus dilatih dan diperlengkapi peralatan pengaman yang tepat.
Jika kulit manusia basah atau luka, maka resistansinya terhadap aliran listrik dapat turun drastik. Jika hal itu terjadi, maka walaupun tegangan yang mengalir hanya sedang saja arus listrik akan menyengat dengan serius. Teknisi yang berpengalaman mengetahui hal tersebut, dan akan membuat pembagian tegangan yaitu tegangan rendah dan tegangan tinggi. Seiring dengan bertambahnya pengetahuan dan  pengalaman, kita akan mempelajari banyak prosedur pengamanan khusus berkaitan dengan listrik.

Komponen Peralatan Pengalih Daya
Komponen-komponen peralatan pengalih daya ditempatkan pada panel listrik, meliputi: Pengaman listrik, Kontaktormagnit, Time delay, Push botton, Overload, Lampu indikator,
Transformator, alat ukur listrik. Pada setiap peralatan pengalih daya disertai gambar rangkaian pengendali dan gambar rangkaian pengawatan. Hal ini bertujuan untuk memudahkan operator memahami cara kerja peralatan pengalih daya tersebut.


Pengaman Panel
Pengaman listrik harus selalu dipasang pada setiap panel dengan urutan pemasangan sebagai berikut: NFB dan MCB. Ketentuan yang besarnya arus pengaman tidak boleh melebihi arus nominal kabel yang dipasang pada rangkaian pengendali atau rangkaian pengawatan (ayat 412 C 2 , ayat 412 C 5).

















Pengaman listrik NFB digunakan untuk pengaman induk, MCB 1 Fasa digunakan untuk pengaman rangkaian pengendali dan MCB 3 Fasa untuk pengaman rangkaian pengawatan.

Kontaktormagnit
Kontaktormagnit adalah saklar yang bekerja berdasarkan
elektromagnetis digunakan untuk membuka dan menyambung rangkaian listrik (load). Kontaktormagnit bekerja untuk merubah kontak-kontak Normally Open (NO) dan Normally Close (NC). Pada kontaktormagnit terdapat dua kontak yaitu: Kontak Utama (NO) yang diberi nomor terminal 1-2, 3-4 dan 5-6 dan kontak bantu dengan nomor terminal 13-14 (NO) dan 21-22 (NC). Kontak utama pada terminal 1-3-5 dihubungkan ke sumber energi dan terminal 2-4-6 dihubungkan ke beban (load).



Kontaktormagnit pabrikan terdiri dari beberapa kontak diantaranya: 3NO+1NO; 3 NO+1NO 1NC; 3 NO+2NO 2NC. Untuk kemampuan arusnya dapat memilih dengan kemampuan arus 10 A; 15 A; 25 A; 30A; 50 A dll.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar